Daftar Isi [Tampil]
Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang
sangat penting untuk selalu kita bina dan kita lestarikan, karena dengan saling
bertoleransi antar sesama dalam kehidupan ini akan tercipta kedamaian dan
keharmonisan, tanpa adanya rasa permusuhan dan saling mencurigai.
Bahkan
Rasulullah sendiripun telah memberi contoh kepada kita semua. Dimana pada masa
hidup Rasulullah toleransi antar umat beragama itu beliau gambarkan dalam
hubungan jual-beli dan saling memberi dengan non muslim. Sebagaimana
diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab
al-Maghazi hadits nomor 4467:
Selain itu Rasulullah juga tidak
enggan untuk menerima hadiah apapun dari umat lain (non muslim). Dan dari
situlah para ahli fiqih berpendapat bahwa menerima pemberian hadiah dari semua
kelompok baik dari kalangan muslim maupun non muslim bahkan mereka yang
memerangi umat Islam sekalipun itu diperbolehkan secara syar’i. Dan hal ini
diterangkan dalam kitab al-Mughni juz 13, halaman 200, sebagai berikut:
gambar.2 kitab al-Mughni juz 13, halaman 200 |
Selain itu juga, saling memberikan maaf antar
sesama merupakan hal yang sangat penting untuk kita lakukan, karena bagaimanpun
juga kita sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari yang selalu berinteraksi dengan banyak orang, tentu kita pernah
melakukan kesalahan dan kekhilafan dan yang pasti kita semua saling membutuh-kan
satu sama lain, oleh karena itu memberi maafkepada siapaun saja bahkan terhadap musuh kita yang pernah memerangi
kita itu pun perlu
berinteraksi dengan banyak orang,
tentu kita pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan dan yang pasti kita semua
saling membutuh-kan satu sama lain, oleh karena itu memberi maaf kepada siapaun
saja bahkan terhadap musuh kita yang pernah memerangi kita itupun perlu
kita lakukan, sebagaimana teladan
yang diberikan Rasulullah Saw.
yang telah membebaskan para musuhnya yang telah
memerangi beliau hal ini terjadi pada masa pembukaan kota Makkah, dimana beliau
telah memaafkan kaum quraisy
Makkah dengan mengatakan
“Pergilah kalian
semua dan kalian
hari ini adalah
orang-orang yang dibebaskan”. Diterangkan
dalam Kitab Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, cet. Darul Ihya' Turats al -Araby,
juz 4 , hal 61 dan dalam kitab Nail al-Author, juz 12, hal. 263
Gambar.3 kitab Nail al-Author, juz 12, hal. 263 |
Rasulullah Saw. juga selalu menyuruh
umatnya untuk terus menyambung tali persaudaraan antar sesama meskipun berbeda
agama. Sebagaimana Rasulullah menyuruh Asma' binti Abu Bakar untuk menyambung
tali silaturrohmi dengan ibunya yang kebetulan agamanya berbeda dengannya . Hal
ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab al-Hibbah Bab al-Hadyah lil
Musyrikin hadits nomor 2620, dan dalam Tafsir al-Qurtubi, juz 8, hal. 94
sebagai berikut:
Bahkan Rasulullah Saw. juga pernah mendo'akan non
muslim, dan itu sering
beliau lakukan diantaranya adalah:
1. Beliau mendo’akan seorang non muslim yang bernama Daus agar mendapatkan
hidayah, dan hal ini diterangkan dalam kitab Shahih
Muslim Bab Fadlailus Shahabah hadits nomor
2524, dan dalam kitab Imam Ahmad,
juz 2, hal. 353 sebagai berikut:
Gambar .5 shahih Muslim Bab Fadlailus Shahabah hadits nomor 2524 |
2. Beliau juga mendo'akan ibunya Abu Hurairah yang berbeda agama, dan ini diterangkan dalam Shahih Muslim kitab Fadlailus Shahabah Bab Min Fadlail Abi Hurairah hadits nomor 2491 sebagai berikut:
Gambar.6 Fadlailus Shahabah Bab Min Fadlail Abi Hurairah hadits nomor 2491 |
3. Beliau juga pernah mendo'akan orang-orang Yahudi
yang sedang bersin, dan ini diterangkan dalam Shahih Bukhari Bab Adab hadits
nomor 5870, Sunan Abi Dawud, juz 14,
bab Adab hadits nomor 5033, dan dalam
Imam Ahmad, juz 3, hal. 353 sebagai berikut:
Oleh karena
itu, berdoa bersama antar umat beragama atau mendo'akan non muslim merupakan
sikap yang sangat mulia, dan ini sesuai dengan ketentuan syara' (diperbolehkan)
karena hal ini juga mengacu pada teladan yang diberikan oleh Rasulullah.
Toleransi antar umat beragama adalah gambaran bahwa
Islam selalu memandang manusia dengan pandangan hormat sesuai harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Mendo’akan dimaksudkan untuk memohonkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa agar orang yang dido’akan diberikan keselamatan dan
kebaikan dalam kehidupannya, karena bagaimanapun setiap manusia menginginkan
kehidupannya lebih baik dan lebih tenteram. Bahkan dalam suatu riwayat
mengata-kan bahwa Imam Ibnu Abbas pernah berkata:
Gambar.7 |
Oleh karena itu, dari teladan yang diberikan oleh
Rasulullah Saw., kita sebagai umatnya yang selalu mengharapkan keselamatan
hidup di dunia dan akhirat, selayaknya harus terus berusaha untuk meniru
perilaku-perilaku dan sikap-sikap sosial beliau, karena bagaimanapun
Rasulullah adalah teladan bagi kita
semua. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab ayat 21 sebagai
berikut:
Sikap toleransi atau istilah jawa menyebutnya
dengan sebutan teposeliro yang
mempunyai arti tepo (nepakno) seliro (awak), yaitu menempatkan diri pada lingkungan
disekitarnya, ini merupakan nilai-nilai ajaran Islam yang begitu mulia, dan
sikap seperti ini juga ditunjukkan oleh seorang tokoh dunia yaitu Sayyidina
Umar Bin Khattab ra. terhadap Uskup Sophronius di hadapan kaum Nasrani dan
kaum muslim di Baitul Maqdis Yerussalem.
Selanjutnya, di depan Gereja Kanisat al -Qiyamah
(Gereja Anastasis) Uskup Sophronius menyerahkan kunci kota Yerussalem kepada
Kholifah Umar Bin Khattab ra. Kemudian Sayyidina Umar meminta diantarkan ke
suatu tempat untuk menunaikan sholat. Dan oleh Uskup Sophronius, beliau
diantarkan ke dalam gereja. Akan tetapi, Kholifah Umar menolak penghormatan
tersebut sembari mengatakan bahwa dirinya khawatir hal itu akan menjadi suatu
dasar bagi kaum muslimingenerasi
berikutnya untuk mengubah
gereja-gereja menjadi masjid. Akhirnya, Sayyidina Umar melaksanakan
sholat (munfaridan) di luar atau di
teras gereja tersebut. Hal ini dijelaskan dalam kitab Samahah al-Islam, hal.
34-37 sebagai berikut:
|
Dari
kutipan diatas kita bias mengambil kesimpulan bahwa begitu besar sikap toleransi (teposeliro)
antar sesama meskipun berbeda agama dan keyakinannya yang diajarkan oleh Islam
dan itupun dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad dan khalifah Umar Bin
Khattab ra.
Utulah diatas penjelasan tentang pentingnya bertoleransi sntar umat beragama maka dari itu kita sebagai generasi penerus yang terdahulu kita harus bisa lebih menghargai mengrormati serta menjunjung tinggi azas NKRI yang kita aplikasikan dalam bertoleransi di kehidupan setiap hari.
sumber :
Post a Comment