Adzan adalah seruan pemberitahuan masuknya waktu shalat serta ajakan melaksanakan shalat. Sedangkan iqomah adalah panggilan untuk melaksanakan shalat.
Membaca Taswib saat Adzan Shubuh
Bacaan taswib dalam adzan shubuh
adalah seruan: Asshalatu khoirum
minan naum, awal mula seruan ini adalah
dari sahabat Bilal ra. atas perintah Rasulullah Saw. Sebagaimana keterangan di bawah ini:
أَنَّ بِلاَلَ أَذَّنَ
لِلصُّبْحِ فَقِيْلَ لَهُ أَنَّ النَّـِبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ناَئِمٌ، فَقاَلَ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّـِبيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكاَتُهُ اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِّنَ النَّوْمِ فَقاَلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: اِجْعَلْهُ فِيْ تَأْذِيْنِكَ لِلصُّبْحِ. (اعانة الطالبين فصل في
الاذان والاقامة ج 1 ص 236)
Bahwasanya sahabat bilal setalah melakukan adzan shubuh,
ia diberitahu bahwa Nabi sedang tidur, lalu ia menghampiri beliau seraya
mengucapkan Semoga keselamatan, rahmat dan barokah Allah Swt. tetap atas engkau
wahai Nabi, shalat itu lebih baik dari pada tidur. Kemudian Rasulullah Saw.
bersabda: wahai bilal, jadikanlah ucapan itu (al-shalatu khoirun min al-naum)
dalam adzan shubuhmu.
عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ
سَالِمٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِلَالاَ بِهِ. فَأَذَّنَ وَزَادَ بِلَالٌ فِي نِدَاءِ صَلَاةِ
الْغَدَاءِ اَلصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ فَأَقَرَّهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (سنن ابن ماجه ج 1 ص 233)
Dengan demikian membaca taswib dalam adzan shubuh hukumnya adalah sunnah (ketetapan Nabi)
Adzan dan Iqomah untuk Bayi yang Baru Dilahirkan
Anak merupakan karunia yang diberikan oleh Allah Swt.
kepada semua keluarga, namun anak juga
merupakan amanah Allah Swt. yang mesti dijaga, dirawat serta dididik oleh kedua
orang tuanya. Mendidik anak harus dimulai sebelum anak itu mulai lahir tidak
hanya dilakukan setelah ia besar. Salah satu bentuk pendidikan terhadap anak
tersebut
ketika ia dilahirkan. Sang ayah
atau salah satu dari keluarga, membacakan adzan di telinga kanan sang jabang
bayi yang baru dilahirkan dan membacakan iqomah di telinga kiri bayi.
Bagaimanakah hukum melakukan hal tersebut, Apakah pernah dilakukan oleh
Rasulullah Saw.?
Ulama’ sepakat bahwa sunnah hukumnya mengumandangkan
adzan dan iqomah pada saat bayi yang terlahir kedunia berdasarkan hadits Nabi:
عَنْ عُبَيْدِ اللهِ
بْنِ أَبِيْ رَافِعٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ
بِالصَّلَاةِ (سُنَنُ أَبِيْ دَاوُدَ رَقْمُ 4441)
Dari ubaidillah Bin Abi Rafi’ ra. Dari ayahnya, ia berkata ; aku melihat Rasulullah
Saw, mengumandangkan adzan ditelinga Husain Bin Ali ra. Ketika Siti Fatimah melahirkannya
(yakni) dengan adzan shalat. (Sunnan Abi Dawud, [444])
Sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Majmu’ Fatawi wa Rasail, hal.112 tentang fadilah dan keutamaannya adzan untuk bayi yang baru lahir.
اَلْأَوَّلُ فَعَلَهُ
فِي أَذَنِ الْمَوْلُوْدِ عِنْدَ وِلَادَتِهِ فِي أُذُنِ الْيُمْنَى
وَالْإِقَامَةِ فِي أُذُنِ الْيُسْرَى وَهَذَا قَدْ نَصَّ فُقَهَاءُ الْمَذْهَبِ
عَلَى نَدْبِهِ وَجَرَى بِهِ عَمَلُ عُلَمَاءِ الْأَمْصَارِ بِلَا نَكِيْرٍ
وَفِيْهِ مُنَاسَبَةٌ تَامَّةٌ لِطَرْدِ الشَّيْطَانِ بِهِ عَنِ الْمَوْلُوْدِ
وَلِنُفُوْرِهِمْ وَفِرَارِهِمْ مِنَ الْأَذَانِ كَمَا جَاءَ فِي السُّنَّةِ
(مَجْمُوْعُ فَتَاوِيْ وَرَسَائِلَ، 112).
Yang pertama mengumandangkan adzan ditelinga kanan anak
yang baru lahir lalu membacakan iqomah di telinga kiri. Ulama’ telah menetapkan
bahwa perbuatan ini tergolong sunnah. Mereka telah mengamalkan hal tersebut
tanpa seseorang pun mengingkari. Perbuatan ini ada relevansi, untuk mengusir syaitan dari anak yang baru
lahir tersebut. Karena syaitan itu akan lari terbirit-birit ketika mereka
mendengar adzan sebagaimana ada keterangan di dalam hadits (Majmu’ Fatawi Wa Rasail, hal.112).
Post a Comment