Sebaiknya, kita menjadi orang yang Husnudzan. Dengan berhusnudzan, baik itu benar atau salah, kita akan mendapatkan pahala. Berbeda dengan su’udzan, benar mendapat dosa, apalagi tidak benar. Maka sebaiknya jadilah orang yang berhusnudzan saja.
Jangan mudah berprasangka jelek kepada orang lain. Sebab bersangka jelek pada orang lain dapat menimbulkan rasa benci, takabur, dengki, ujub, ria, dan lain sebagainya. Padahal sifat-sifat itu tadi itu menurut Imam Ghazali adalah min asbabi su’il khotimah.
Mengetahui orang yang wafat Su’ul Khatimah
Untuk mengetahui orang yang wafat Su’ul Khotimah dan Khusnul Khatimah, bisa dilihat dari perilakunya. Kalau orang itu pekerjaannya membenci kepada orang lain, atau sering bertengkar dengan orang lain, su’udhan kepada orang lain, berarti itu tanda-tanda dari su’ul khatimah. Naudzubillah min dzalik.
Do’a agar terhidar dari Su’ul Khatimah Imam Ghazali mengutarakan di dalam kitab Ihya Ulumuddin agar kita terhidar dari su’ul khatimah adalah dengan membaca wiridan setiap ba’da shalat sebanyak tujuh kali. Wiridan tersebut berbunyi:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”. (QS: Ali Imran: 8)
Lalu oleh imam ghazali untuk supaya kita terhindar dari asbabi suil khatimah di dalam kitab ihya, imam ghazali berkata supaya membaca wiridan setiap ba’da shalat di baca tiga kali. Disuruh untuk membaca rabbana la tuzikh qulubana ba’da idzhadaitana wahablana min ladunka rahmah innaka antal wahhab. Setiap habis shalat dibaca tujuh kali.
Insya Allah dengan kita memohon kepada Allah, kita terhindar dari sebab-sebab su’ul khatimah, termasuk dari sifat takabur, ujub, riya, su’udzan dan lain-lainnya. Mudah-mudahan kita terhindar dari semua itu. Amin ya robbal alamin.
📷 KH. Ahmad Idris Marzuqi (alm) PP. Lirboyo kota kediri
cr : pengajian alhikam Lirboyo
Post a Comment